Kamis, Agustus 13, 2009 di 05.52 |  
Ilustrasi tentang sebuah keluarga
Oleh: Zoepsmilano

Perahu itu begitu besar dan mewah. Pada awal pembuatannya, perahu itu terkesan ekslusif, sekalipun masih kalah mewah jika dibandingkan dengan produk luar. Perahu itu begitu menyilaukan mata., siapapun ingin turut serta berlayar dengan perahu itu. Karena apa yang mereka impikan hampir dapat diwujudkan dengan perahu itu. Perahu itu seolah menjadi lampu ajaib dalam cerita dongeng Aladdin.

Aku adalah bagian dari kemewahan perahu itu. Ya, aku bangga menjadi bagiannya.
Hari demi hari sampai bertahun-tahun, perahu itu berlayar mengarungi samudera, menghadapi segala rintangan, ombak besar, badai meskipun dapat dilalui dengan perlahan.
Aku perhatikan sang kapten, dia adalah nakhoda yang dapat diandalkan. Dia tidak pernah belajar secara khusus bagaimana kendalikan sebuah perahu besar. Pengalamannya, cukup baginya untuk mensiasati segala kemungkinan di luasnya samudera. Dalam hatiku, aku sangat kagum padanya. Dia acapkali tidak pedulikan keselamatannya, dia acapkali kelelahan, tapi dia tak hiraukan itu, karena dia tahu dibelakanngnya adalah orang-orang yang harus ia selamatkan, orang-orang yang bergantung padanya dalam melewati samudera ganas.

Kini, sang kapten itu terlihat rapuh. Bahkan untuk senyumpun ia kesulitan. Tapi ia tidak pernah menyerah dengan keadaan. Satu ketika, ia meminta kepadaku untuk kendalikan dan menakhodai perahu ini. Aku bangga, tapi keraguan selalu ada setiap saat. Mampukah aku kendalikan perahu sebesar ini? Dia hanya berkata..Cobalah!!

Dalam situasi dan kondisi sang kapten yang mulai rapuh, aku tak punya banyak pilihan. Ku mulai pegang kendali dan sanng kapten selalu berada di sampingku, dalam keadaannya yang terbatuk-batuk. Dalam hatiku, aku belum siap, kapten!! Kendalikan perahu sebesar ini, dengan kondisi perahu yang mulai tidak stabil, kebocoran dimana-mana, sedangkan samudera semakin ganas menghadangku. Aku tak punya pilihan. Ini bukan hanya tentangku, tentang sang kapten, tapi tentang mereka semua penumpang di kapal ini.

Beberapa kali perahu ini terhempas terkena hantaman badai dahsyat. Beberapa kali kuterjauh. Tapi ku harus bertahan. Ini berat bagiku, tak ada pilihan lain selain berjuang.
Sesekali ku menoleh ke belakang, dengan linangan air mata kuberjanji akan membawa mereka ke lautan tenang, lautan yang dapat membuat kami tersenyum bahagia, tanpa tetesan air mata, tanpa kekhawatiran, dan satu saat kusandarkan perahu ini di daratan kebahagiaan.

Tugas dan tanggung jawabku membuat aku tak begtu kenal banyak orang. Itu bukan masalah besar. Ya, satu ketika aku akan menjadikan perahu ini hebat kembali seperti awal pembuatannya.
Aku akan beri kebahagiaan dan kebahagiaan pada sang kapten dan seluruh penumpang di perahu ini.
Sesungguhnya sedikit senyuman mereka adalah penggugah semangatku, karena telah begitu lama ku melihat murung di wajah mereka karena khawatir akan hadangan badai yang semakin jauh kami berllayar, semakin dahsyat.

Aku hanya berfikir perahu ini tidak tenggelam,
Aku hanya berfikir tentang lautan tenang, dan
Aku hanya berfikir badai akan segera berlalu...

Demi satu kebahagiaan abadi bagi penumpang di perahu ini..
Demi kebanggaanku, bahwa dengan kemampuan terbatas dan tekhnik paling dasar, aku bisa kendalikan sebuah perahu besar..
Demi mereka, karena mereka adalah KELUARGAKU...
Diposting oleh zoepsmilano Label:

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates